Teks Eksplanasi

 Teks Eksplanasi


Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses “bagaimana” dan “mengapa” mengenai suatu topik yang berhubungan dengan fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya yang terjadi di sekitar lingkungan.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Adapun ciri-ciri teks eksplanasi yaitu:

  • Strukturnya terdiri atas pernyataan umum, mempunyai sebab akibat dan interpretasi.
  • Informasi yang dimuat berdasarkan fakta atau kenyataan.
  • Fakta tersebut memuat informasi yang bersifat ilmiah.
Struktur Teks Eksplanasi
Teks eksplenasi terdiri daari pernyataan umum, urutan sebab-akibat dan interpretasi.

Pernyataan umum
Pernyataan ini berisi tentang suatu topik yang akan dijelaskan proses keberadaannya dan proses terjadinya atau proses terbentuknya.

Urutan sebab akibat
Bagian ini berisi tentang detail penjelasan proses terjadinya suatu peristiwa yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal sampai yang paling akhir.

Interpretasi
Bagian ini berisi tentang kesimpulan atau pernyataan tentang topik yang telah dijelaskan.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Kaidah Kebahasaan atau ciri-ciri bahasa yang digunakan dalam teks ekplenasi ini umumnya, sebagai berikut:

  • Memuat informasi berdasarkan fakta
  • Membahas informasi yang bersifat ilmiah
  • Bersifat informatif dan tidak mencoba mempengaruhi pembaca untuk mempercayainya
  • Menggunakan sequence markers, seperti pertama, berikutnya, terakhir atau pertama, kedua, ketiga dan lain sebagainya
  • Fokus pada hal umum, bukan partisipan manusia , seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, dan hujan
  • Lebih banyak memakai kata kerja material dan relasional (kata kerja aktif)
  • Menggunakan konjungsi waktu dan kausal, seperti jika, bila, sehingga, sebelum, pertama, dan kemudian
  • menggunakan  kalimat pasif
  • Teks eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang dipaparkan tersebut memang benar adanya alam kehidupan sehari-hari
Contoh Teks Eksplanasi


Aurora

Aurora  adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planetsebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).

Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis, yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.

Beberapa hal penting yang berkitan dengan terbentuknya aurora, yaitu medan magnet dari suatu planet, angin matahari, Interaksi partikel-partikel atmosfer bumi dengan partikel bermuatan dari matahari.

Sebagaimana arus ini turun ke atmosfer di sepanjang garis-garis medan, mereka mengambil lebih banyak energi.Ketika mereka mencapai wilayah ionosfer dari bagian atas atmosfer bumi, mereka bertumbukan dengan ion oksigen dan nitrogen.Mempengaruhi ion oksigen dan nitrogen serta mentransfer energi mereka untuk ion tersebut.Penyerapan energi oleh oksigen dan nitrogen ion menyebabkan elektron di dalamnya menjadi “exited” dan bergerak dari energi rendah ke orbital yang berenergi tinggi.Ketika ion “exited” tenang, elektron dalam atom oksigen dan nitrogen kembali ke orbital aslinya. Dalam prosesnya, mereka kembali memancarkan energi dalam bentuk cahaya. Cahaya ini yang membuat aurora, dan perbedaan warna berasal dari cahaya yang terpancar dari ion yang berbeda.

 Oleh sebab itu, kita sebagai manusia harus selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Aurora merupakan peristiwa yang lazim ditemui di daerah kutub. Bahaya aurora tehadap manusia sampai saat ini belum pernah dibuktikan. Akan tetapi fenomena ini dapat mengganggu jaringan telekomunikasi. Pengaruh proton-proton yang bertumbukkan dengan atom di atmosfer dapat mengganggu penerimaan radio, televisi dan telegram. Hal ini disebabkan karena saat titik-titik di atmosfer terganggu oleh proton dari matahari, atmosfer tidak lagi menahan sinyal dan memantulkannya ke bumi. Sinyal tersebut justru diteruskan ke luar angkasa. Akibatnya tidak ada sinyal yang diterima televisi, radio atau telegram. Partikel yang bermuatan dalam angin matahari, magnetometer dan ionosfer membawa aliran listrik berskala besar. Jika aliran ini berubah di dekat bumi, dapat menyebabkan kerusakan peralatan listrik.

Komentar